Utusan dari PBB datang untuk meninjau keadaan anak-anak miskin di sebuah negeri. Setelah melihat kondisi yang memprihatinkan dan
jumlahnya yang banyak, utusan itu mengusap dada dan bertanya kepada utusan pemerintah yang menemuinya, "Bagaimana tanggung jawab
pemerintah saat ini? Bagaimana mungkin begitu banyak anak-anak miskin dan terlantar di negeri yang besar ini? Bagaimana pemerintah
merealisasikan undang-undang tentang pemeliharaan anak terlantar?"
Dengan tenang, utusan pemerintah menjawab, "Undang-undang itu mengatakan bahwa anak-anak miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, tidak ada kalimat tanggung jawabnya. Jadi mereka semua
ya, dipelihara saja. Makanya tambah banyak karena memang kita pelihara."
Utusan PBB: ???##@$@$, dasar nggak tau bahasa (dalam hati).
jumlahnya yang banyak, utusan itu mengusap dada dan bertanya kepada utusan pemerintah yang menemuinya, "Bagaimana tanggung jawab
pemerintah saat ini? Bagaimana mungkin begitu banyak anak-anak miskin dan terlantar di negeri yang besar ini? Bagaimana pemerintah
merealisasikan undang-undang tentang pemeliharaan anak terlantar?"
Dengan tenang, utusan pemerintah menjawab, "Undang-undang itu mengatakan bahwa anak-anak miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, tidak ada kalimat tanggung jawabnya. Jadi mereka semua
ya, dipelihara saja. Makanya tambah banyak karena memang kita pelihara."
Utusan PBB: ???##@$@$, dasar nggak tau bahasa (dalam hati).