NIH CERITA NY ~
...
Seorang cendikiawan menumpang perahu di sebuah danau.
Ia bertanya pada tukang perahu:
Cendikiawan: "Sobat, pernahkah anda mempelajari Matematika ?"
Tukang Perahu: "Tidak"
Cendikiawan: "Sayang sekali, berarti Anda telah kehilangan lagi seperempat dari kehidupan Anda. Atau barangkali Anda pernah mempelajari ilmu Filsafat ?"
Tukang Perahu: "Itu juga tidak"
Cendikiawan: "Dua kali sayang, berarti Anda telah kehilangan lagi seperempat dari kehidupan Anda. Bagaimana dengan sejarah ?"
Tukang Perahu: "Juga tidak"
Cendikiawan: "Artinya, seperempat lagi kehidupan Anda hilang"
Tiba-tiba angin bertiup kencang dan terjadi badai. Danau yang tadinya tenang menjadi bergelombang, perahu yang ditumpangi merekapun oleng. Cendikiawan itu pucat ketakutan. Dengan tenang tukang perahu itu bertanya:
Tukang Perahu: "Apakah Anda pernah belajar berenang?"
Cendikiawan: "Tidak"
Tukang Perahu: "Sayang sekali, berarti Anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda"
...
Bersama dengan cerita singkat diatas, berikut ini beberapa pesan yang disampaikan, yaitu:
1. Kita tidak boleh sombong. Tuhan mengatakan bahwa orang yang tinggi hati akan direndahkan. Sebaliknya, orang yang rendah hati akan ditinggikan pada waktunya.
2. Setinggi apapun pendidikan kita, kita tidak mungkin menguasai semua ilmu, apalagi ketrampilan.
3. Kita tetap membutuhkan orang lain, tidak peduli seberapa rendah pendidikan orang itu.
Jadi, kesimpulan untuk artikel saya kali ini, yang saya ambil dari pesan-pesan yang disampaikan bersama dengan cerita di atas, adalah:
Janganlah kita berlaku seperti cendikiawan di dalam cerita diatas yang penuh dengan kesombongan, selalul-lah rendah hati, karena setinggi apapun pendidikan kita, kita tidak mungkin menguasai semua ilmu, apalagi ketrampilan, dan selalu-lah menghargai orang lain, karena kita tetap membutuhkan mereka, seberapa rendah-pun pendidikan orang tersebut
Demikian artikel saya kali ini, semoga memberikan manfaat yang positif bagi anda.
Terima Kasih.
Sukses Selalu,
...
Seorang cendikiawan menumpang perahu di sebuah danau.
Ia bertanya pada tukang perahu:
Cendikiawan: "Sobat, pernahkah anda mempelajari Matematika ?"
Tukang Perahu: "Tidak"
Cendikiawan: "Sayang sekali, berarti Anda telah kehilangan lagi seperempat dari kehidupan Anda. Atau barangkali Anda pernah mempelajari ilmu Filsafat ?"
Tukang Perahu: "Itu juga tidak"
Cendikiawan: "Dua kali sayang, berarti Anda telah kehilangan lagi seperempat dari kehidupan Anda. Bagaimana dengan sejarah ?"
Tukang Perahu: "Juga tidak"
Cendikiawan: "Artinya, seperempat lagi kehidupan Anda hilang"
Tiba-tiba angin bertiup kencang dan terjadi badai. Danau yang tadinya tenang menjadi bergelombang, perahu yang ditumpangi merekapun oleng. Cendikiawan itu pucat ketakutan. Dengan tenang tukang perahu itu bertanya:
Tukang Perahu: "Apakah Anda pernah belajar berenang?"
Cendikiawan: "Tidak"
Tukang Perahu: "Sayang sekali, berarti Anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda"
...
Bersama dengan cerita singkat diatas, berikut ini beberapa pesan yang disampaikan, yaitu:
1. Kita tidak boleh sombong. Tuhan mengatakan bahwa orang yang tinggi hati akan direndahkan. Sebaliknya, orang yang rendah hati akan ditinggikan pada waktunya.
2. Setinggi apapun pendidikan kita, kita tidak mungkin menguasai semua ilmu, apalagi ketrampilan.
3. Kita tetap membutuhkan orang lain, tidak peduli seberapa rendah pendidikan orang itu.
Jadi, kesimpulan untuk artikel saya kali ini, yang saya ambil dari pesan-pesan yang disampaikan bersama dengan cerita di atas, adalah:
Janganlah kita berlaku seperti cendikiawan di dalam cerita diatas yang penuh dengan kesombongan, selalul-lah rendah hati, karena setinggi apapun pendidikan kita, kita tidak mungkin menguasai semua ilmu, apalagi ketrampilan, dan selalu-lah menghargai orang lain, karena kita tetap membutuhkan mereka, seberapa rendah-pun pendidikan orang tersebut
Demikian artikel saya kali ini, semoga memberikan manfaat yang positif bagi anda.
Terima Kasih.
Sukses Selalu,